Panduan Monitoring Sistem dengan htop & iotop
Panduan Lengkap Menggunakan htop & iotop untuk Monitoring Sistem Real-Time
Hai, pernah nggak kamu merasa sistem Linux tiba-tiba jadi lambat sekali, tapi bingung mau cari tahu penyebabnya dari mana? Atau mungkin server tiba-tiba ngos-ngosan padahal kamu yakin nggak lagi jalanin aplikasi berat? Atau yang lebih misterius, disk storage kok bisa cepat penuh padahal baru saja dibersihkan?
Kalau iya, berarti kamu sudah sampai di tempat yang tepat. Masalah-masalah seperti ini sering banget dialami, baik oleh sysadmin pemula maupun yang sudah berpengalaman. Kabar baiknya, Linux punya senjata rahasia yang powerful banget untuk memecahkan misteri-misteri semacam ini: htop dan iotop.
Kenapa Harus Pakai htop & iotop? Bukannya Ada top Biasa?
Memang benar, Linux sudah punya top sebagai tool monitoring tradisional. Tapi htop dan iotop membawa pengalaman monitoring ke level yangๅฎๅ จไธๅ (berbeda sekali).
htop itu seperti top yang sudah di-upgrade fiturnya:
· Tampilan warna-warni yang lebih mudah dibaca
· Bisa scroll vertikal dan horizontal
· Bisa kill process langsung dari interface-nya
· Tree view untuk melihat hubungan parent-child process
· Mouse support untuk interaksi yang lebih mudah
iotop khusus dirancang untuk memecahkan misteri lain yang sering tidak terlihat oleh top atau htop: disk I/O. Sementara top fokus ke CPU dan memory, iotop menunjukkan process mana yang paling rakus membaca/menulis ke disk - seringkali ini biang kerok dari sistem yang tiba-tiba lambat.
Memulai dengan htop: Supercharger untuk System Monitoring
Langkah 1: Install htop (Jika Belum Terpasang)
Kebanyakan sistem Linux modern sudah include htop, tapi kalau belum, install dulu:
Untuk Ubuntu/Debian:
```bash
sudo apt update && sudo apt install htop
```
Untuk CentOS/RHEL/Fedora:
```bash
sudo yum install htop
# atau untuk versi terbaru:
sudo dnf install htop
```
Langkah 2: Menjalankan htop dan Memahami Interface-nya
Jalankan dengan perintah sederhana:
```bash
htop
```
Mari kita bedah tampilan htop bagian per bagian:
Header Section (Bagian Atas):
· CPU bars: Setiap bar mewakili core CPU. Warna hijau=user process, biru=system/low-priority, merah=IRQ, kuning=soft IRQ
· Memory bar: Hijau=memory used, biru=buffers, kuning/kuning=cache
· Load average: Rata-rata beban sistem (1, 5, 15 menit terakhir)
· Uptime: Berapa lama sistem sudah running
Main Process List (Bagian Tengah):
· PID: Process ID
· USER: Pemilik process
· PRI: Priority process
· NI: Nice value
· VIRT: Virtual memory used
· RES: Resident memory (physical RAM used)
· SHR: Shared memory
· S: Status (R=Running, S=Sleeping, Z=Zombie, D=Uninterruptible sleep)
· CPU%: Persentase penggunaan CPU
· MEM%: Persentase penggunaan memory
· TIME+: Total CPU time yang sudah digunakan
· COMMAND: Nama process/command
Langkah 3: Fitur-Fitur Powerful htop yang Harus Kamu Tahu
Sorting Processes: Klik kolom header (CPU%, MEM%, dll) untuk sorting. Atau gunakan F6 untuk menu sorting yang lebih lengkap.
Tree View: Tekan F5 untuk melihat processes dalam bentuk tree. Ini sangat membantu untuk memahami hubungan parent-child process.
Search Process: Tekan F3 untuk mencari process berdasarkan nama. Sangat cepat untuk menemukan process tertentu.
Filter Processes: F4 untuk filter. Berbeda dengan search, filter akan menyembunyikan process yang tidak match dengan kriteria.
Kill Process: Pilih process dengan arrow keys, lalu F9 untuk mengirim sinyal kill. Kamu bisa pilih sinyal mana yang mau dikirim (TERM, KILL, HUP, dll).
Process Information: F1 untuk help, tapi yang lebih useful adalah memilih process lalu tekan s untuk melihat strace, atau l untuk melihat open files (jika diinstall lsof).
Customize Display: F2 untuk Setup - di sini kamu bisa kostumisasi tampilan, warna, dan kolom mana yang mau ditampilkan.
Menguasai iotop: Membongkar Biang Kerok Disk I/O
Langkah 1: Install iotop
```bash
# Ubuntu/Debian
sudo apt install iotop
# CentOS/RHEL
sudo yum install iotop
```
Langkah 2: Menjalankan iotop dengan Privilege yang Tepat
Penting: iotop butuh akses root untuk membaca informasi I/O:
```bash
sudo iotop
```
Langkah 3: Membaca Output iotop
Interface iotop mirip dengan top, tapi fokus ke disk activity:
Kolom Penting di iotop:
· TID: Thread ID (sama seperti PID)
· PRIO: Priority I/O
· USER: Pemilik process
· DISK READ: Kecepatan baca dari disk
· DISK WRITE: Kecepatan tulis ke disk
· SWAPIN: Persentase waktu yang dihabiskan menunggu swap
· IO: Persentase waktu yang dihabiskan menunggu I/O
Langkah 4: Opsi-Opsi Penting iotop
Tampilkan Accumulated I/O:
```bash
sudo iotop -a
```
Ini menunjukkan total I/O sejak monitoring dimulai, bukan hanya rate saat ini.
Only Show Processes Actually Doing I/O:
```bash
sudo iotop -o
```
Sangat useful untuk langsung melihat process yang aktif melakukan I/O.
Non-Interactive Mode:
```bash
sudo iotop -b -n 3
```
Mode batch untuk logging, akan output 3 snapshot lalu exit.
Tips dan Workflow Monitoring yang Efektif
1. Kombinasi htop + iotop = Super Power
Gunakan kedua tool ini bersamaan di terminal yang berbeda.Ketika sistem lambat:
· Cek htop dulu: apakah CPU atau memory yang bermasalah?
· Jika CPU/memory normal, buka iotop: mungkin ada process yang sedang membebani disk I/O
2. Identifikasi Pola Masalah
· CPU tinggi terus-menerus: Kemungkinan aplikasi yang CPU-intensive
· Memory tinggi + swap activity: Kemungkinan memory leak
· Disk I/O tinggi + system lambat: Process yang sedang membaca/menulis data besar
· IO Wait tinggi di htop: Konfirmasi dengan iotop - pasti ada process yang membebani disk
3. Workflow Troubleshooting Real-Time
```bash
# Terminal 1 - Monitor resource general
htop
# Terminal 2 - Monitor disk I/O khusus
sudo iotop -o
# Terminal 3 - Untuk aksi lanjutan
# Jika ketemu process mencurigakan, investigasi lebih lanjut
sudo lsof -p [PID]
sudo strace -p [PID]
```
4. Automation dengan Scripting
Kamu bisa menggunakan kedua tool ini dalam script untuk monitoring:
```bash
# Log processes menggunakan CPU tertinggi
htop -t --sort-key=PERCENT_CPU | head -20 > high_cpu_processes.log
# Log processes dengan I/O tertinggi
sudo iotop -b -n 1 -o | head -10 > high_io_processes.log
```
5. Best Practices untuk Pemula
· Jangan panic melihat angka tinggi - terkadang itu normal untuk workload tertentu
· Observe dulu sebelum mengambil tindakan - mungkin process sedang melakukan tugas legit
· Gunakan tree view di htop untuk memahami context process
· Perhatikan TIME+ column di htop - process yang sudah running lama dengan resource tinggi perlu diinvestigasi
Solusi Jika Mengalami Kendala
htop tidak bisa diinstall?
· Cek repository: sudo apt update atau sudo yum update
· Untuk CentOS, mungkin perlu EPEL repository: sudo yum install epel-release
iotop permission denied?
· Pastikan pakai sudo: sudo iotop
· Jika masih error, cek dengan: sudo iotop --version
Tampilan htop aneh?
· Reset dengan: htop --no-color atau htop --no-mouse
· Check terminal size dengan: stty size
Tidak bisa kill process?
· Pastikan kamu punya permission yang cukup
· Gunakan sudo dengan htop: sudo htop
· Atau kill dari command line: sudo kill [PID]
Kesimpulan
Menguasai htop dan iotop adalah game changer dalam dunia system administration Linux. Dengan htop, kamu mendapatkan visibilitas yang jauh lebih baik terhadap CPU dan memory usage. Dengan iotop, kamu bisa mengungkap masalah disk I/O yang sering menjadi silent killer performance system.
Kedua tool ini melengkapi satu sama lain dan memberikan gambaran komprehensif tentang kesehatan sistem kamu. Yang perlu diingat adalah practice makes perfect - semakin sering kamu menggunakan kedua tool ini, semakin intuitif kamu dalam membaca situasi dan melakukan troubleshooting.
Jadi, buka terminal kamu sekarang dan mulai eksplorasi dengan htop dan iotop. Lihat apa yang sedang terjadi di sistem kamu, pahami polanya, dan jadilah sysadmin yang lebih percaya diri dalam menghadapi masalah performance. Selamat monitoring!
.jpg) Reviewed by Sabila
        on 
        
19.16
 
        Rating:
 
        Reviewed by Sabila
        on 
        
19.16
 
        Rating: 
 
.jpg)
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar: